Tanggapan Sumardji soal Aksi Ultras Garuda di Kantor PSSI
BOLAGSIA JAKARTA - PSSI akhirnya memberikan penjelasan resmi setelah kelompok suporter Ultras Garuda menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor PSSI, GBK Arena, Jakarta Pusat.
Anggota Exco PSSI, Sumardji, mengatakan bahwa pihaknya memahami aspirasi yang disampaikan suporter, termasuk kritik terhadap pimpinan federasi seperti Erick Thohir dan sejumlah pengurus lainnya.
Dalam unjuk rasa yang berlangsung pada Jumat (14/11/2025) itu, Ultras Garuda membawa sejumlah tuntutan, mulai dari desakan agar Erick Thohir mundur dari posisi Ketua Umum PSSI hingga permintaan restrukturisasi Exco.
Meski demikian, aksi berjalan tertib tanpa perwakilan federasi keluar menemui massa.
Menurut Sumardji, demonstrasi tersebut merupakan bagian dari hak warga negara untuk menyampaikan pendapat.
“Menyampaikan pendapat di muka umum adalah hak setiap warga negara, termasuk teman-teman di Ultras Garuda,” kata Sumardji dikutip dari BolaSport.
Aspirasi Suporter Akan Ditampung
Sumardji mengaku telah menerima laporan lengkap mengenai jalannya aksi, meski dirinya sedang mendampingi Timnas Indonesia U22 berlatih di Stadion Madya, Senayan.
Ia menyebut banyak rekaman foto dan video yang dikirimkan kepadanya, sehingga ia tetap mengetahui apa saja tuntutan yang disuarakan.
“Penyampaian rekan-rekan semua tentu saya juga melihat dan banyak sekali yang mengirim baik itu foto, video ke saya, tentang apa yang menjadi tuntutan dari teman-teman semua,” ujar Sumardji.
Ia menegaskan bahwa PSSI akan menampung seluruh aspirasi tersebut dan membahasnya di internal organisasi.
“Semua akan kami tampung dan semuanya kami mendengarkan dan pasti ini akan dijadikan pembahasan di internal PSSI,” tutupnya.
Ultras Garuda Sampaikan Lima Tuntutan Utama
Aksi tersebut diikuti sekitar 50 anggota Ultras Garuda yang hadir dengan atribut hitam, membawa poster, hingga menyalakan flare sebagai simbol protes.
Mereka juga menempelkan tulisan-tulisan pada dinding sekitar kantor PSSI.
Lima tuntutan yang dibawa mereka merupakan kelanjutan dari kekecewaan atas kegagalan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 serta keputusan PSSI memutus kerja sama dengan Patrick Kluivert.
Adapun lima tuntutan tersebut meliputi manajemen timnas yang profesional,
penyusunan roadmap jangka panjang,
rekrutmen pelatih transparan,
penguatan pembinaan usia dini,
serta pelibatan suporter dalam perkembangan sepak bola nasional.
Aksi berlangsung damai dan dibubarkan setelah sekitar satu jam, dengan koordinator lapangan menegaskan bahwa perjuangan mereka belum selesai.
"Perjuangan kita tidak berakhir di sini," ujar salah satu koordinator aksi. Aksi hari ini kita sudahi tetapi tuntutan-tuntutan kita akan selalu kita perjuangkan."
Source : Bolasport
Komentar
Posting Komentar