Hasil Sidang Komdis PSSI: PSM Makassar Didenda Rp 120 Juta Atas 2 Pelanggaran

BOLAGSIA MAKASSAR - Komite Disiplin (Komdis) PSSI merilis hukuman yang dijatuhkan dalam laga PSM Makassar melawan Madura United. PSM didenda Rp 120 juta atas dua pelanggaran yang dilakukan.

Sebagai informasi, PSSI baru saja merilis hasil sidang Komdis terbaru pada 4, 6, 7 November 2025. Pada kesempatan ini ada 29 item sanksi yang dijatuhkan.

Di antaranya adalah hukuman untuk PSM Makassar saat melawan Madura United di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, pada Minggu (2/11/2025). Laga itu bertepatan dengan HUT PSM ke-110.

Komdis PSSI menghukum PSM dengan denda Rp 60 juta karena terdapat beberapa suporter masuk di area belakang gawang. Tambahan Rp 60 juta lagi karena penyalaan flare di laga tersebut. Sehingga Total Denda Psm Makassar Mencapai Rp, 120 Juta. 

"Terdapat beberapa suporter PSM Makassar memasuki area lapangan pertandingan di belakang gawang Tim PSM Makassar dari arah Tribun Utara. Keputusan: denda Rp. 60.000.000," bunyi putusan Komdis PSSI.

"Terjadi penyalaan 1 buah flare di Tribun Selatan dan di depan pintu masuk stadion yang dilakukan oleh suporter PSM Makassar. Keputusan: denda Rp. 60.000.000," tambahnya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asal Usul Umuh Muchtar Kekayaan: Dari Kredit Celana ke Sultan Tanah Bandung

Gambar
BOLAGSIA BANDUNG - SUDAHKAH Anda penasaran dengan Umuh Muchtar kekayaan yang begitu melimpah? Umuh Muchtar, atau Haji Umuh, dikenal sebagai manajer setia Persib Bandung. Tapi, bagaimana ia bisa punya harta berlimpah? Kisahnya dimulai dari nol, penuh perjuangan dan sedekah. Yuk, simak cerita lengkapnya! Latar Belakang Awal Umuh Muchtar Umuh Muchtar lahir pada 2 Juni 1948 di Bandung. Sejak muda, ia bekerja di PT Philips, perusahaan Belanda. Di sana, ia jadi karyawan biasa. Namun, semangat wirausaha sudah menyala. Ia tak puas dengan gaji tetap. Akhirnya, ia banting setir ke bisnis kecil-kecilan. Ini awal dari Umuh Muchtar kekayaan yang kini jadi legenda. Mulai Bisnis dari Kredit Celana Jeans Pernahkah Anda bayangkan jadi tukang kredit celana? Itulah langkah pertama Umuh. Pada 1970-an, ia coba jual 30 potong celana jeans dengan sistem kredit tiga bulan. "Responsnya bagus, semua suka," katanya.  Dari situ, bisnisnya meledak. Ia beli stok lebih banyak, jual ke teman dan...
Baca selengkapnya

Persija Jakarta Digeruduk Bobotoh Persib Bandung usai Libas Madura United, Beri Reaksi Mencengangkan

Gambar
BOLAGSIA JAKARTA - Persija Jakarta digeruduk Bobotoh Persib Bandung usai libas Madura United, beri reaksi mencengangkan 1 hal ini. Persija Jakarta berhasil menggilas Madura United di pekan ke-10 Super League 2025/2026 di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, Pamekasan, Madura, Jumat (24/10/2025). Satu-satunya gol kemenangan Persija Jakarta atas Madura United dibukukan oleh Maxwell Souza (37'). Top skor Persija Jakarta dengan 5 golnya itu berhasil meneruskan umpan manja Allano Brendon. Berkat kemenangan itu, Persija Jakarta berhasil merangsek ke posisi dua klasemen sementara Super League 2025/2026. Persija Jakarta berhasil menggusur Persita Tangerang di posisi kedua klasemen dengan raihan 17 poin dari 9 laga. Margin 4 poin dari Borneo FC yang berada di pucuk klasemen sementara Super League 2025/2026. Selain berhasil merangsek naik ke posisi dua, kemenangan Persija Jakarta atas Madura United juga memantik reaksi mencengangkan dari para suporter Persib Bandung, Bobotoh. B...
Baca selengkapnya

Legenda Liverpool Muak Premier League Isinya Cuma Taktik Pratama Arhan

Gambar
BOLAGSIA LONDON - Legenda Liverpool, Jamie Carragher, meluapkan kekesalannya terhadap tren lemparan jauh ala bek Timnas Indonesia, Pratama Arhan yang kini marak di Premier League. Menurut Carragher, gaya main seperti itu sudah kelewat batas dan justru menurunkan kualitas Liga Inggris. Data terbaru dari Opta menunjukkan rata-rata 3,85 lemparan jauh ke kotak penalti per pertandingan musim ini, dua kali lipat lebih banyak dibandingkan musim lalu yang hanya 1,52. Bahkan, angka itu merupakan rekor tertinggi dalam satu dekade terakhir. Carragher mengaku bisa memahami jika taktik ini dipakai tim papan bawah yang berjuang menghindari degradasi. Namun ia kecewa karena kini bahkan klub-klub besar ikut-ikutan melakukannya. “Saya dulu bisa mengerti kalau tim-tim kecil melakukannya karena mereka butuh peluang tambahan. Tapi sekarang setiap tim, termasuk tim besar, mulai melakukan lemparan jauh. Itu bikin frustrasi,” ujar Carragher dilansir dari Daily Mail. Mantan bek The Reds itu juga m...
Baca selengkapnya